Pengertian Sikap
Sikap (Notoatmodjo, 2007) merupakan reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau obyek. Manifestasi
sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup.Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu.Dapat diartikan
juga sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa
dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.Sikap bukanlah perilaku,
tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap
objek sikap.Sikaprelatif lebih menetap atau jarang mengalami perubahan.
Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk
sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku
atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk
maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari
obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang
terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan
yang dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur
sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang
ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi
(Notoatmodjo ,1997).
Sifat –sifat sikap dari perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Penggunaan
Multiatribute Attitude Model Untuk Memahami Sikap Konsumen
Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen
adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model, yaitu:
1. The
attittude toward-object model
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap
satu kategori produk atau merek spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi
kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu. Pembentukan sikap konsumen yang
dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi
pembentukan sikap selanjutnya.
2. The
attittude toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen
melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen
akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat
itu.
3. The
theory of reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat
seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merek produk
bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada
akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
· Pentingnya
Feeling Dalam Memahami Sikap Konsumen
Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20.
Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan
bahwa sikap (attitude) berasal dari bahasa Italia attitudine, yaitu “Manner of
placing or holding the body and Way of feeling.
· Penggunaan
Sikap Dan Maksud Untuk Memperkirakan Perilaku Konsumen
Werner dan Pefleur (Azwar, 1995) mengemukakan 3 postulat guna
mengidentifikasikan tiga pandangan mengenai hubungan sikap dan perilaku, yaitu postulat
of consistency, postulat of independent variation, dan postulate
of contigent consistency. Berikut ini penjelasan tentang ketiga postulat
tersebut:
a. Postulat
Konsistensi
Postulat konsistensi mengatakan bahwa sikap verbal
memberi petunjuk yang cukup akurat untuk memprediksikan apa yang akan dilakukan
seseorang bila dihadapkan pada suatu objek sikap. Jadi postulat ini
mengasumikan adanya hubungan langsung antara sikap dan perilaku.
b. Postulat
Variasi Independen
Postulat ini mengatakan bahwa mengetahui sikap tidak
berarti dapat memprediksi perilaku karena sikap dan perilaku merupakan dua
dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah, dan berbeda.
c. Postulat
Konsistensi Kontigensi
Postulat konsistensi kontigensi menyatakan bahwa
hubungan sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional
tertentu. Norma-norma, peranan, keanggotaan kelompok dan lain sebagainya
merupakan kondisi ketergantungan yang dapat mengubah hubungan sikap dan
perilaku. Oleh karena itu, sejauh mana prediksi perilaku dapat disandarkan pada
sikap akan berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu situasi ke situasi
lainnya.
Postulat yang terakhir ini lebih masuk akal
dalam menjelaskan hubungan sikap dan perilaku.
· Dinamika
Proses Motivasi
Proses motivasi:
1. Tujuan
Perusahaan harus bisa menentukan terlebih dahulu
tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui
kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen
tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.
3. Komunikasi
efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen
agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa
mereka dapatkan.
4. Integrasi
tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan
perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk
mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu
penting adanya.
5. Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah
mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
· Kegunaan
Dan Stabilitas Pola Motivasi
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan
dan tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang
hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif,
dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi
konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang
diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi
adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang
diinginkan. Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali
berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha
untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam
konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul
karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.
Kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu
tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku.
Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka
terhadap usaha motivasi para konsumen.
· Memahami
Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Fisiologis
Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar,
haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2. Keamanan
Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan
keamanan.
3. Afiliasi
dan pemilikan
Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi
orang penting bagi mereka.
4. Prestasi
Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi
tujuan pribadi.
5. Kekuasaaan
Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib sendiri
dan juga nasib orang lain.
6. Ekspresi
diri
Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri
dipandang penting oleh orang lain.
7. Urutan
dan pengertian
Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui
pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan sistem lain.
8. Pencarian
variasi
Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan
stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi.
9. Atribusi
sebab-akibat.
Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan
tindakan.
sumber :
http://www.yuwonoputra.com/2013/07/pengertian-dan-komponen-sikap-manusia.htm
http://akuntansi-manajemen2.blogspot.com/2011/07/tiga-komponen-sikap.html
http://nairnania.blogspot.com/2012/11/sikap-motivasi-dan-konsep-diri.html
kesimpulan.
mempelajari sikap, motivasi, dan konsep diri berguna bagi kita memahami bagaimana sikap dan sifat konsumen yang akan kita hadapi. karena sifat sikap konsumen yang akan dihadapi pasti berbeda di setiap individunya. sehingga kita bisa juga bisa menentukan bagaimana sikap kita dalam menghadapi konsumen yang akan kita hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar